Source : Google |
Banyak yang berkata bahwa mencari kerja itu susah apalagi kalau masih fresh graduate. Pengalaman yang minim serta technical skill yang kurang menjadi keraguan perusahaan untuk merekrut para fresh graduate. Setelah menyelesaikan studi sarjana saya pada April lalu sambil menunggu wisuda di bulan Agustus saya sudah mulai melamar pekerjaan, dengan harapan saat Agustus selesai wisuda nanti saya sudah menjadi pegawai. Sama dengan para anak muda sekarang incaran saya yaitu Start Up Company. Lingkungan kerja yang santai serta flexible menjadi suatu yang diincar para anak muda termasuk saya. Saya pun mencoba peruntungan dengan melamar di beberapa start up, untuk posisi yang saya lamar adalah Business Intelligence atau Data Analyst. Posisi ini saya incar karena memang background saya dari Sistem Informasi dan dunia data sangatlah menarik minat saya. Saat melakukan job hunting saya sering mencari referensi di google oleh karena itu sayapun ingin membagikan pengalaman saya, siapa tau membantu :)
1. Happy Fresh
Happy fresh merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Online Grocery. Saat itu saya apply untuk posisi Data Analyst. Tes tahap pertama adalah tes online SQL melalui hacker rank. Pihak HR akan mengirimkan kita link untuk mengerjakan soal. Soal berjumlah 2 soal dan setiap soalnya diberikan durasi waktu sehingga jangan sampai kita keasikan terpaku pada 1 soal. Dikarenakan ini adalah kali pertama saya melakukan tes online seperti ini saya cukup tidak familiar dan saya melakukan hal bodoh yaitu tidak mensubmit jawaban untuk next ke pertanyaan berikutnya. Saya baru sadar ada 2 soal di akhir waktu pengerjaan. Saya cukup menyesal sih karena pertanyaan yang diberikan itu sebenarnya cukup sederhana. Namun memang belum rezeki dan saya belum bisa lolos di tahap ini.
2. Salestock
Setelah kegagalan pada tes happy fresh, saya mendapat panggilan telp dari Salestock. Posisi yang saya lamar adalah Product Analyst. Tahap pertama adalah phone interview dengan pihak HR. Disini staf HR menanyakan terkait background pendidikan dan juga pengalaman saya (sebelumnya saya pernah menjadi system analyst). Setelah itu saya dijelaskan mengenai job desk dari seorang product analyst dan benefit yang akan didapat jika nantinya saya diterima. Untuk product analyst ini nantinya akan ditempatkan di BSD Green Office Park. Saat mendengar hal tersebut saya cukup ragu karena posisi saya ada di jakarta barat, sangat melelahkan jika harus bolak-balik ke BSD. Namun saat itu sih pihak staf HR nya bilang bahwa ada tunjangan transportasi untuk pegawainya.
Setelah interview selesai, saya masuk ke tahap selanjutnya yaitu tes tertulis. Staf HR akan memberikan waktu kepada kita kurang lebih 4 hari untuk mengerjakan soal yang diberikan. Untuk soalnya berkisar tentang query dan visualisasi data.
Saya akan mencoba share contoh soal yang diberikan, namun sudah saya modifikasi ya soalnya kalau benar2 saya kasih soal dari salestock saya rasa itu sifatnya rahasia hehe Ditunggu di postingan selanjutnya untuk soal tesnya
3. Payfazz
Payfazz merupakan sebuah perusahaan startup berbasis fintech. Lokasi kantornya ada di Jalan Yado Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dan berlokasi di dalam komplek sehingga situasinya sangatlah homey. Perusahaan ini adalah perusahaan pertama yang memanggil saya untuk melakukan interview. Saya melamar posisi Data Analyst. Proses recruitmentnya cukup singkat, dalam 1 hari yang sama dilakukan user interview, HR interview dan juga tes. Nah disini yang saya kurang prepare adalah saya tidak benar-benar menyiapkan apapun sebelum interview jadi kalau bisa dibilang saya sudah kalah sebelum bertanding. Awalnya saya hanya mengira akan diinterview saja namun terdapat beberapa tes yang diajukan oleh CTO dan salah satu karyawannya.
Tes yang diberikan sih cukup simple yaitu query sederhana untuk menampilkan report yang diminta. Selanjutnya masuk ke dalam sesi tanya jawab yang membuat saya sendiri terdiam. Hampir 90% yang ditanyakan mengenai statistik. Saya ditanya mengenai korelasi dan diminta untuk membuat contoh dari korelasi itu. Jujur saja saya sudah lupa mengenai teori statistik dan alhasil saya menjawab seadanya . Saya sudah feeling bahwa saya tidak akan lolos sih dalam tes disini karena memang waktu sesi tanya jawab saya tidak menunjukkan yang terbaik. Tetapi dari sini saya tau bahwa menjadi seorang data analyst selain kemampuan technical seperti query diperlukan juga knowledge mengenai statistik.
Tes yang diberikan sih cukup simple yaitu query sederhana untuk menampilkan report yang diminta. Selanjutnya masuk ke dalam sesi tanya jawab yang membuat saya sendiri terdiam. Hampir 90% yang ditanyakan mengenai statistik. Saya ditanya mengenai korelasi dan diminta untuk membuat contoh dari korelasi itu. Jujur saja saya sudah lupa mengenai teori statistik dan alhasil saya menjawab seadanya . Saya sudah feeling bahwa saya tidak akan lolos sih dalam tes disini karena memang waktu sesi tanya jawab saya tidak menunjukkan yang terbaik. Tetapi dari sini saya tau bahwa menjadi seorang data analyst selain kemampuan technical seperti query diperlukan juga knowledge mengenai statistik.
4. Kudo
Selesai dari interview di Payfazz saya mendapat email dari Kudo untuk panggilan interview user. Saat mendapat penggilan ini saya sungguh excited dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Jujur saja Kudo ini merupakan perusahaan yang menjadi target saya. Disini saya melamar untuk posisi Business Intelligence Executive. Lokasi kantornya masih satu daerah dengan payfazz yaitu di Radio Dalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Kantor Kudo sendiri ada 2 namun untuk keperluan interview ada di Gedung Grand Lucky. Proses recruitment Kudo juga cukup efektif yaitu dilakukan 1 hari.
Sesi pertama yaitu interview oleh HRD, interview ini cukup terbilang santai karena hanya menjelaskan backgroud dari calon pegawai saja. Sesi kedua yaitu interview user, saya bertemu dengan Manager dari Business Intelligence. Layaknya perusahaan startup lainnya, sang manager pun berkostum santai dan sangatlah humble. Beliau hanya menanyai seputar background pendidikan dan menceritakan apa job desk dari seorang Business Intelligence Executive di Kudo. Berhubung memang backgroud saya adalah BI dan project skripsi saya juga mengenai BI maka beliau meminta saya untuk menjelaskan mengenai skripsi saya. Meskipun membahas technical namun interview ini tetaplah berjalan sangat santai. Setelah interview dengan beliau, masuk ke sesi selanjutnya yaitu tes. Nah ini nih yang bikin stress kenapa? karena soal yang diberikan menurut saya lumayan banyak dan butuh waktu waktu pengerjaannya. Soal yang diberikan adalah soal essay sebanyak 5 soal dimana setiap soal memiliki anak pertanyaan dan diberikan waktu sekitar 45 menit. 3 Topik utama dari soal ini adalah Query Reporting, Data Visualization dan Data Mart. Ditunggu di postingan selanjutnya untuk soal tesnya
Sesi pertama yaitu interview oleh HRD, interview ini cukup terbilang santai karena hanya menjelaskan backgroud dari calon pegawai saja. Sesi kedua yaitu interview user, saya bertemu dengan Manager dari Business Intelligence. Layaknya perusahaan startup lainnya, sang manager pun berkostum santai dan sangatlah humble. Beliau hanya menanyai seputar background pendidikan dan menceritakan apa job desk dari seorang Business Intelligence Executive di Kudo. Berhubung memang backgroud saya adalah BI dan project skripsi saya juga mengenai BI maka beliau meminta saya untuk menjelaskan mengenai skripsi saya. Meskipun membahas technical namun interview ini tetaplah berjalan sangat santai. Setelah interview dengan beliau, masuk ke sesi selanjutnya yaitu tes. Nah ini nih yang bikin stress kenapa? karena soal yang diberikan menurut saya lumayan banyak dan butuh waktu waktu pengerjaannya. Soal yang diberikan adalah soal essay sebanyak 5 soal dimana setiap soal memiliki anak pertanyaan dan diberikan waktu sekitar 45 menit. 3 Topik utama dari soal ini adalah Query Reporting, Data Visualization dan Data Mart. Ditunggu di postingan selanjutnya untuk soal tesnya
5. Shopee
Saya melamar posisi Business Intelligence di Shopee melalui acara job fair kampus. Setelah kurang lebih seminggu dari acara job fair saya menerima panggilan untuk tes. Undangan diberikan via email dan diberitahukan bahwa agenda untuk hari itu adalah logic test dan SQL test.
Namun ternyata pada hari itu saya hanya melakukan logic test berupa pilihan ganda. Menurut saya proses recruitment dari shopee saat itu kurang karena kami para kandidat tidak berikan info yang jelas mengenai prosesnya. Saat itu staf HR hanya menyuruh kami mengerjakan soal logic test. Setelah tes kami harus menunggu sekitar 15 menit dimana setelah itu salah satu staf HR memanggil 2 nama untuk pindah ke ruang sebelah dan sisanya termasuk saya dipersilahkan pulang. Kami tidak diberikan penjelasan apa memang kami tidak lolos makanya kami dipersilahkan pulang. Tapi kalau feeling sih memang sepertinya hanya 2 orang itu yang lolos dan masuk ke tes selanjutnya. Ada salah satu kandidat yang bertanya pada pihak HR mengapa hanya logic test padahal di email tertera ada SQL test dan interview namun pihak HR hanya menjawab bahwa akan diumumkan via email. Dan sampai hari ini pun tidak ada email dari mereka.
6. Ninja Xpress
Ninja Xpress merupakan perusahaan startup yang bergerak di bidang logistic. Lokasi kantornya ada di gedung menara bidakara 2. Lokasinya cukup strategis karena dilalui oleh jalur transjakarta. Saya melamar untuk posisi Operation Excellent Analyst, posisi ini sama seperti data analyst. Suasana kantornya sangatlah santai seperti startup pada umumnya. Proses pertama adalah interview HR dan tes excel. Setelah itu saya dipersilahkan pulang. Selang 2 minggu belum ada kabar dari Ninja Xpress awalnya saya sudah pesimis bahwa hasil tes saya tidak lolos. Namun ternyata saya dapat panggilan lanjutan untuk melakukan interview user. Saya pun datang kembali untuk melakukan interview user. Namun ternyata lagi-lagi selain interview user ada tes dadakan yang harus dikerjakan yaitu mengolah data dan membuat presentasi dari hasil olah data. Cukup kaget juga tanpa persiapan saya akhirnya mencoba mengotak-atik data yang diberikan. Setelah selesai saya diharuskan mempresentasikan di depan user, saat itu ada 2 orang.
Lalu setelah itu mereka menjelaskan apa job desk dari Operation Analyst, dan disimpulkan bahwa saya lebih cocok berada di bawah business intelligence daripada operation analyst. Namun mereka bilang divisi BI saat itu belum ada posisi kosong. Dari situlah saya sudah feeling akan kembali gagal dalam pencarian kerja. Cukup singkat sekitar 4 hari setelahnya saya di email dan tidak dapat lolos untuk posisi Operation Analyst. Selang 2 minggu setalah penolakan, tiba-tiba saya ditawari kembali oleh pihak HR untuk masuk ke linehaul analyst. Namun ternyata belum berjodoh dengan perusahaan ini, saya belum bisa mengambil tawarannya karena saya sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain.
Lalu setelah itu mereka menjelaskan apa job desk dari Operation Analyst, dan disimpulkan bahwa saya lebih cocok berada di bawah business intelligence daripada operation analyst. Namun mereka bilang divisi BI saat itu belum ada posisi kosong. Dari situlah saya sudah feeling akan kembali gagal dalam pencarian kerja. Cukup singkat sekitar 4 hari setelahnya saya di email dan tidak dapat lolos untuk posisi Operation Analyst. Selang 2 minggu setalah penolakan, tiba-tiba saya ditawari kembali oleh pihak HR untuk masuk ke linehaul analyst. Namun ternyata belum berjodoh dengan perusahaan ini, saya belum bisa mengambil tawarannya karena saya sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain.
Karena ceritanya masih panjang so bakal saya pecah menjadi 2 part, ditunggu part selanjutnya ya..
Best Regards,
Nurul Khotimah
Best Regards,
Nurul Khotimah